Oleh: ferry Riyandika
Candi Selo Tumpuk terletak di Bukit Batok, Dusun Kedawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. candi ini terletak di atas bukit Batok.
Candi ini terbuat dari bahan batu andesit, panjang 5 meter, lebar 4 meter, tinggi 75 cm. Untuk satuan batu andesit tersebut berukuran panjang 42 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 6 cm. Candi ini juga terdapat beberapa batu bata yang memiliki ukuran panjang 35 cm, lebar 8 cm, dan tingginya 6 cm.
Sesuai dengan namanya yaitu selo tumpuk, candi ini merupakan susunan baru yang ditata dari peruntuhannya. Candi ini runtuh bukan dikarenakan adanya bencana alam melainkan dirusak olah oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak senang terhadap peninggalan candi Selo Tumpuk ini, pada tahun 1965.
Pada bagian tengah Candi Selo Tumpuk terdapat bangunan yang mirip dengan miniatur candi yang berbentuk persegi empat yang memiliki ukuran sisinya 120 cm x 120 cm, empat buah kepala Kala yang menghadap ke empat arah mata angin. Kepala Kala ini berbentuk persegi dengan sisinya 24 cm x 24 cm, dan kemuncak candi yang berbentuk persegi dengan ukuran sisinya 40 cm. Dari kesemuanya terdapat hiasan tumbuhan yang distilir.
Di bagian dinding selatan bangunan candi terdapat beberapa batu pelipit candi, batu sudut candi, relief-relief dan ornament yang ditata tidak rapi. Beberapa pelipit candi berukuran panjang 41 cm, lebar 8 cm, tinggi 13 cm, batu sudut candi berhiasan berukuran panjang x lebar x tingginya adalah 34 cm x 34 cm x 7 cm yang hanya berupa hiasan tumbuhan yang distilir, ornamen sulur-suluran tumbuhan berukuran panjang 35 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm, dan dua relief yang hanya berupa badan dan kaki, menggambarkan dua manusia yang berhadap-hadapan, hal ini mengingatkan akan cerita Bubhuksa Ganggang Aking yang sedang berbincang-bincang kareana badan yang sebelah kiri gemuk dan sedangkan sebelah kanan berbadan kurus dan satu relief berupa badan dan kepala saja yang menggambarkan sedang berbincang-bincang. Tiga relief ini berbentuk seperti wayang.
Dibagian dinding timur candi terdapat beberapa batu candi andesit berukuran panjang 42 cm, lebar 26 cm, tinggi 6 cm, beberapa pelipit candi berukuran panjang 44 cm, lebar 28 cm, tinggi 7 cm, batu sudut candi berhiasan berukuran panjang x lebar x tingginya adalah 40 cm x 34 cm x 7 cm yang hanya berupa hiasan tumbuhan yang distilir, ornamen sulur-suluran tumbuhan berukuran panjang 37 cm, lebar 33 cm, dan tinggi 6 cm.
Di bagian dinding utara candi sebagian besar berupa batu candi dan batu sudut candi berhiasan berukuran panjang x lebar x tingginya adalah 37 cm x 33 cm x 7 cm yang hanya berupa hiasan tumbuhan yang distilir yang berada di pojok barat. Di bagian dinding barat hanya terdapat tumpukan batu candi. Dibagian tengah ke dua terdapat tumpukan-tumpukan batu candi dan batu yang berelief tumbuhan yang distilir dan seperti bagian tubuh namun yang nampak jelas adalah tangannya saja.
Denah Candi Selo Tumpuk.
Candi Selo Tumpuk terletak di Bukit Batok, Dusun Kedawung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. candi ini terletak di atas bukit Batok.
Candi ini terbuat dari bahan batu andesit, panjang 5 meter, lebar 4 meter, tinggi 75 cm. Untuk satuan batu andesit tersebut berukuran panjang 42 cm, lebar 26 cm, dan tinggi 6 cm. Candi ini juga terdapat beberapa batu bata yang memiliki ukuran panjang 35 cm, lebar 8 cm, dan tingginya 6 cm.
Sesuai dengan namanya yaitu selo tumpuk, candi ini merupakan susunan baru yang ditata dari peruntuhannya. Candi ini runtuh bukan dikarenakan adanya bencana alam melainkan dirusak olah oknum yang tidak bertanggung jawab dan tidak senang terhadap peninggalan candi Selo Tumpuk ini, pada tahun 1965.
Pada bagian tengah Candi Selo Tumpuk terdapat bangunan yang mirip dengan miniatur candi yang berbentuk persegi empat yang memiliki ukuran sisinya 120 cm x 120 cm, empat buah kepala Kala yang menghadap ke empat arah mata angin. Kepala Kala ini berbentuk persegi dengan sisinya 24 cm x 24 cm, dan kemuncak candi yang berbentuk persegi dengan ukuran sisinya 40 cm. Dari kesemuanya terdapat hiasan tumbuhan yang distilir.
Di bagian dinding selatan bangunan candi terdapat beberapa batu pelipit candi, batu sudut candi, relief-relief dan ornament yang ditata tidak rapi. Beberapa pelipit candi berukuran panjang 41 cm, lebar 8 cm, tinggi 13 cm, batu sudut candi berhiasan berukuran panjang x lebar x tingginya adalah 34 cm x 34 cm x 7 cm yang hanya berupa hiasan tumbuhan yang distilir, ornamen sulur-suluran tumbuhan berukuran panjang 35 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm, dan dua relief yang hanya berupa badan dan kaki, menggambarkan dua manusia yang berhadap-hadapan, hal ini mengingatkan akan cerita Bubhuksa Ganggang Aking yang sedang berbincang-bincang kareana badan yang sebelah kiri gemuk dan sedangkan sebelah kanan berbadan kurus dan satu relief berupa badan dan kepala saja yang menggambarkan sedang berbincang-bincang. Tiga relief ini berbentuk seperti wayang.
Dibagian dinding timur candi terdapat beberapa batu candi andesit berukuran panjang 42 cm, lebar 26 cm, tinggi 6 cm, beberapa pelipit candi berukuran panjang 44 cm, lebar 28 cm, tinggi 7 cm, batu sudut candi berhiasan berukuran panjang x lebar x tingginya adalah 40 cm x 34 cm x 7 cm yang hanya berupa hiasan tumbuhan yang distilir, ornamen sulur-suluran tumbuhan berukuran panjang 37 cm, lebar 33 cm, dan tinggi 6 cm.
Di bagian dinding utara candi sebagian besar berupa batu candi dan batu sudut candi berhiasan berukuran panjang x lebar x tingginya adalah 37 cm x 33 cm x 7 cm yang hanya berupa hiasan tumbuhan yang distilir yang berada di pojok barat. Di bagian dinding barat hanya terdapat tumpukan batu candi. Dibagian tengah ke dua terdapat tumpukan-tumpukan batu candi dan batu yang berelief tumbuhan yang distilir dan seperti bagian tubuh namun yang nampak jelas adalah tangannya saja.
Denah Candi Selo Tumpuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar